Jumat, 09 April 2021

 

Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran


    Pada tulisan kali ini saya sebagai penulis yang telah mengikuti Program Guru Penggerak akan membahas tentang Cara Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran. Pada modul ini kami belajar mengambil keputusan dalam suasana ' Dilema Etika dan Bujukan Moral". Dalam penerapannya hal yang pertama kita perhatikan yaitu permasalahannya. Apakah hal itu termasuk Dilema etika atau Bujukan Moral.
     Dilema etika  adalah pengambilan keputusan akan hal hal yang berat dimana hal tersebut merupakan hal benar melawan benar, sementara bujukan moral adalah pengambilan keputusan akan hal hal yang berat dimana hal tersebut merupakan hal benar melawan salah. Maka jika hal itu salah, maka kita tidak boleh melakukan hal tersebut. Jangan melakukan pembenaran terhadap sesuatu hal yang salah. Berbeda dengan masalah yang memiliki dilema Etika. Kita memerlukan beberapa pertimbangan pertimbangan tertentu seperti yang nantinya saya akan bahas.
    Adapun penerapannya nanti akan saya terapkan dalam pengambilan keputusan yang tepat terkait masalah masalah dalam kelas, sesama rekan sejawat atau bahkan masalah bersama dalam lingkungan sekolah.

Adapun Langkah-langkah awal yang akan Anda lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran ;

a. Dalam Pengambilan Keputusan kita harus memperhatikan 4 Paradigma.

Dari pengalaman kita bekerja kita pada institusi pendidikan,  kita telah mengetahui bahwa dilema etika adalah hal berat yang harus dihadapi dari waktu ke waktu.

Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan  akan hidup.

Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini:

  1. Individu lawan masyarakat (individual vs community)

  2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

  3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

  4. Jangka pendek lawan  jangka panjang (short term vs long term)

b. Mengambil Keputusan dengan Tiga Basis

  1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking). Melakukan sesuatu karena hal tersebut baik untuk kebanyakan orang disebut berfikir hasil akhir. hal ini berpijak pada Utilitinarism. Selalu menguji hasil atau konsekuensi.Kita tidak dapat memastikan hasil akhir yang akan dicapai

  2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking).Mengikuti aturan aturan yang telah ditetapkan adalah berpikir berbasis aturan. Hal ini selalu berpusat atas tugas apa yang harus kita lakukan. Hal ini sangat kaku dan mengabaikan prinsip keberagaman

  3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking).Memutuskan sesuatu dengan pemikiran apa yang anda harapkan  orang lain lakukan terhadap anda. Hal ini merupakan peran emas.prinsip ini banyak melibatkan empati terhadap lain.

c. Melalui 9 langkah

  1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.

  2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.

  3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.

  4. Pengujian benar atau salah

  5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar.

  6. Melakukan Prinsip Resolusi

  7. Investigasi Opsi Trilema

  8. Buat Keputusan

  9. Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan


    Dalam hal pengambilan keputusan dilema ini sudah mulai saya terapkan sedikit demi sedikit seiring dengan saya menjalani Program Guru penggerak terkhusus pada modul 3. Saya memilih seorang Rekan Sejawat sebagai pendamping saya yang juga ikut dalam program PGP. ini. Saya selalu berkoordinasi dengan orang tersebut dalam mengambil suatu keputusan. Sehingga saya dapat menentukan apakah langkah-langkah yang saya ambil telah tepat dan efektif.

Terima Kasih atas Perhatiannya. Mohon maaf karena dalam tulisan ini  masih banyak kekurangan. Semoga tulisan ini dapat memberi manfaat bagi kita semua terkhususnya bagi saya sendiri.

Minggu, 20 Desember 2020

PGP-1-Kabupaten Bone-Andi Muswar-1.3-Aksi Nyata

 

  • Latar belakang tentang situasi yang dihadapi oleh Calon Guru Penggerak
Adanya beberapa siswa yang kurang memiliki motivasi belajar karena penyajian pembelajaran yang kurang menarik. Sehingga saya berinisiatf untuk mengarsipkan beberapa File seperti Tujuan pembelajaran, Materi dan Tugas Siswa dikemas dalam sebua laman Blog.
  • Deskripsi Aksi Nyata yang dilakukan, berikut alasan mengapa melakukan aksi tersebut 
Pada Aksi nyata ini saya akan melakukan beberapa tahapan sebagai berikut :
  1. Rapat bersama kepala sekolah dan seluruh guru mapel dan memaparkan tujuan yakni materi, tujuan pembelajaran dan tugas setiap pertemuan dikemas dalam satu file yang dapat diakses kembali..

  2. Guru menyatukan file setiap pertemuan dan mengupload file tersebut dalam Blog atau pada onedrive yang dapat diakses secara online.

  3. Wali kelas memantau siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dan memantau kesulitan siswa.

  4. Refleksi dari kegiatan ini.

Hal tersebut saya lakuakan agar siswa yang mengalami keterlambatan dalam memahami materi bisa mengakses kembali materi yang telah mereka pelajarari sebelumnya melalui internet.
  • Hasil dari Aksi Nyata yang dilakukan 
Siswa merasa terbantu dalam memahami materi yang mereka lewatkan sebelumnya.
  • Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan (kegagalan maupun keberhasilan)
Keggagalan yang saya alami  yakni adanya beberapa siswa yang memiliki keterbatasan data internet sehingga mereka tidak bisa mengakses materi tersebut. Kelebihannnya yakni meskipun kegiatan pembelajaran sudah berlalu, siswa masih dapat mengakses materi belajar mereka.
  • Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang.
Fasilitasi data internet siswa yang bersumber dari Dana Sekolah atau siswa dapat berbagi gadget pada teman sekelas mereka.
  • Dokumentasi proses dan hasil pelaksanaan berupa foto-foto  singkat berikut caption/narasi singkat nya. 

Tampilan  Blog yang dapat diakses siswa untuk membantu mereka dalam memahami materi.

Foto beberapa siswa yang mengakses kembali materi pelajaran dalam bentuk gile melalui gadget mereka










Kamis, 10 Desember 2020

1.4.a.10 Aksi Nyata

 PGP-1-Kabupaten Bone-Andi Muswar, S.Pd-1.4-Aksi Nyata


Latar Belakang : Hilangnya pembiasaan pembiasaan diri dalam kelas yang mengakibatkan kurangnya Budaya positif. Sehingga murid terkadang berada dalam suasana pembelajaran yang mencekam. Murid terkesan belajar karena adanya tekanan.


Deskripsi Aksi Nyata

Membuat kesepakatan kelas yang mampu melahirkan budaya positif bagi guru dan murid sehingga mereka dapat belajar dalam suasana kelas yang mereka impikan. Aksi ini cgp lakukan agar murid dan guru dapat menciptakan suasana belajar yang merdeka dan menyenangkan sehingga menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan kelas yang murid impikan. Serta mampu melahirkan murid yang berkarakter serta memiliki budaya positif.


Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan ini.

  • Terbentuknya budaya positif yang mampu melahirkan karakter murid yang baik.

  • Terciptanya suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan karena kesepakatan kelas dilahirkan dari ide ide mereka sendiri yang bersepakat untuk menciptakan suasana kelas impian mereka dalam belajar.

  • Seringkali beberapa teman guru sejawat pesimis tentang kelangsungan berjalannya budaya positif yang telah disepakati.

  • Seringkali siswa masih berpikir untuk melakukan sesuatu karena adanya reward atau hadiah bukan karena dukungan.


Rencana Perbaikan

 Dalam pembuatan kesepakatan kelas yang berikutnya, kami akan langsung melibatkan seluruh guru mata pelajaran yang ada di kelas kami. Bukan hanya antara wali kelas dan muridnya. Kami inginkan hal tersebut agar hasil dari kesepakatan tersebut dapat kita lihat dan cermati bersama serta kita jalankan dan taati bersama. Sehingga seluruh guru merasa memiliki keterwakilan budaya positif dalam kesepakatan tersebut.


Siswa bersama rekan sejawat mendiskusikan ide pendapat mereka tentang Kelas impian


Siswa dan guru berfoto budaya positif tentang salam literasi



Rabu, 04 November 2020

Tugas Aksi Nyata

 PGP-1-KAB.BONE-ANDI MUSWAR-1.1- AKSI NYATA

Latar Belakang

  1. Peningkatan Hasil belajar hanya terjadi di beberapa kota kota besar atau pada Sekolah sekolah tertentu saja.
  2. Murid yang berasal dari lingkungan buruk, belum memiliki perlakuan khusus dalam belajar .
  3. Guru belum selektif memilih model pembelajarn yang sesuai dengan materi.
  4. Pembelajaran yang menyenangkan masih sulit terwujud.
  5. Kondisi sarana dan prasarana yang dimliki oleh guru dan  siswa masih minim.

Tujuan
Mendidik anak menjadi manusia yang merdeka batinya,merdeka fikirannya, dan merdeka tenaganya,  dengan tindakan tanpa disuruh, tanpa perintah dalam melaksanakan yang terbaik.

Tolak Ukur
Siswa mampu menjadi manusia beradab, guru sekolah serta muridnya mempunyai kebebasan untuk belajar secara mandiri dan kreatif.


Linimasa tindakan yang akan dilakukan
  • Rapat dengan orang tua siswa tentang keterlibata Nmereka dalam mendukung sistem pembelajaran yang ada di sekolah.
  • Pembuatan RPP merdeka belajar.
  • Membuat kontrak belajar bersama siswa dalam melakukan pembelajaran yang merdeka​
  • Pelaksanaan Pembelajaran Model Merdeka Belajar​
  • Refleksi Kegiatan​Pelaksanaan Hasil Refleksi​

Dukungan yang dibutuhkan
  • Dukungan Kepala Sekolah​
  • Native Speaker ; Mencari pembicara asli untuk bisa dihadirkan dalam kegiatan pembelajaran >>> Mencari Native di beberapa objek wisata yang ada di daerah kami.
  • ​Laboratotium Bahasa >>> Mengusul kepada Kepala Sekolah agar diteruskan kepihak yang terkait




Link Video Hasil Paroduct siswa :Procedure Text






Koneksi Antar Materi 3.1.a.8